GadgetSquad.ID – Kabar tak menyenangkan bagi penggemar Nokia yang masih berharap, mantan raja hape tersebut kembali berjaya dengan deretan ponsel flagshipnya.

Yup, HMD Global, perusahaan di balik ponsel Nokia, telah merilis perangkat di berbagai segmen mulai dari feature phone, ponsel entry level, sampai flagship. Tapi sepertinya mereka tidak akan meluncurkan ponsel flagship Nokia baru dalam waktu dekat.

Sebagai dilansir Android Authority, dalam sebuah wawancara, Global Adam Ferguson, Global Head of Marketing Product HMD Global, memberi kode kika pihak perusahaan akan mengalihkan fokus, tak lagi bertarung di segmen flagship.

“Membuat ponsel seharga USD 800 sudah tidak masuk akal bagi kami saat ini,” kata Ferguson, seperti dikutip dari Android Authority.

Ia menambahkan bahwa HMD Global tidak ingin terlibat dalam ‘perang spesifikasi’ dengan vendor lain dan lebih memilih untuk mengambil jalur yang berbeda.

Laman yang sama menginfokan, setelah meninggalkan pasar flagship, HMD Global akan fokus untuk mengembangkan ponsel Android kelas menengah dan entry level, serta feature phone.

Mereka ingin Nokia dikenal sebagai merek ponsel yang awet hingga bertahun-tahun, murah, dan memiliki baterai yang tahan lama.

Strategi baru ini sepertinya cukup efektif. HMD Global telah meraup keuntungan operasional sepanjang enam kuartal sejak Q3 2020, dan Q4 2021 merupakan kuartal paling menguntungkan dalam sejarah perusahaan.

Sebagai info, di segmen flagship, HMD Global terakhir merilis Nokia 9 Pureview pada tahun 2019. Hape ini digadang sebagai upaya Nokia untuk kembali ke pasar premium yang dulu dikuasainya.

Sayangnya, Nokia 9 Pureview mendapatkan sambutan dingin di pasar, dan rumor penerusnya selalu diikuti dengan kabar penundaan. Sejak saat itu, HMD Global tidak lagi meluncurkan ponsel flagship Nokia.

Jika bermain di segmen lebih rendah, bisa membuat Nokia bertahan hidup. Kenapa harus ngoyo bertarung di kelas premium.

Apapun langkahnya, semoga saja Nokia tak bernasib sama seperti BlackBerry yang sempat berjaya di bisnis hape, tapi kini tinggal sejarah.