GadgetSquad.ID – Di tengah kondisi pandemi yang masih menghimpit, operator XL Axiata selalu berusaha memberikan yang terbaik, kepada pelanggan setia. Imbasnya kinerja perusahaan tetap menggeliat, hal tersebut terlihat dari laporan kinerja terbaru XL Axiata.

Yup, XL Axiata baru mengumumkan laporan kinerja perusahaan hingga kuartal ketiga 2021. Hasilnya, pendapatan perusahaan mengalami kenaikan, namun laba bersihnya merosot.

XL Axiata mencetak kenaikan pendapatan pada triwulan ketiga tahun ini menjadi Rp 19,08 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka Rp 19,65 triliun.

Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, menyatakan, pihaknya tetap berupaya keras untuk bisa melalui periode kuartal ketiga 2021 yang cukup berat di tengah kompetisi industri yang tidak pernah kendor.

“Untuk itu, kami tetap melanjutkan digitalisasi secara end-to-end di hampir semua lini bisnis, antara lain dengan mengimplementasikan analisasi AI untuk meningkatkan efisien dalam operasional,” ujarnya.

Dari sisi pelanggan, ada penambahan sebanyak 1,9 juta pelanggan selama periode triwulan ketiga ini dengan ARPU blended Rp 37 ribu. Total pelanggan XL Axiata saat ini 57,98 juta pelanggan.

Juga tercatat pendapatan data terhadap pendapatan layanan (service revenue) meningkat menjadi sebesar 95%, dengan penetrasi smartphone mencapai 92% dari total pelanggan. Jariangan 4G XL Axiata telah menjangkau 458 kota/kabupaten yang ditopang oleh 69 ribu BTS 4G. Total BTS (2G/3G/4G) yang dimiliki XL Axiata saat sebanyak 153 ribu.

EBITDA kuartal ketiga 2021 tercatat sebesar Rp 3,4 triliun, dengan margin 50%. EBITDA sepanjang sembilan bulan tercatat Rp 9,9 triliun.

Untuk rasio hutang bersih terhadap EBITDA juga masih baik mencapai 0,5x. Perusahaan tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 70% dari pinjaman yang ada saat ini berbunga floating dan pembayarannya dikelola hingga dua tahun ke depan

Untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan, XL Axiata telah membelanjakan capex yang lebih besar. Hingga periode sembilan bulan 2021, capitalized capex meningkat 25% YoY menjadi Rp 6,4 triliun, sedangkan committed capex meningkat 24% YoY menjadi Rp 4,5 triliun.

Sejumlah peluang positif di dalam industri telco yang direspon perusahaan, salah satunya merger Indosat dan Tri yang berpeluang meningkatkan dinamika kompetisi yang lebih seimbang di industri.

Kemudian, pelonggaran PPKM, berlanjutnya program bantuan kuota Kemendikbud Ristek 2021 untuk mendukung belajar online di masa pandemi. Peningkatan permintaan layanan fixed broadband hingga layanan 5G bermanfaat positif.