GadgetSquad.id – Realme berencana memasuki pasar smartphone kelas atas dengan harga lebih dari US$ 800 (Rp 11 jutaan). Pendiri dan CEO perusahaan Sky Li mengumumkannya di Twitter, dan menyatakan bahwa realme siap bersaing dengan merek lain seperti Apple dan Samsung yang mendominasi pasar smartphone premium.

Merek asal Cina lainnya, seperti Oppo, Vivo, dan OnePlus juga telah mencoba untuk ikut bersaing dengan Apple dan Samsung di pasar kelas atas dengan penawaran berbeda mereka. Namun, ketiga perusahaan tersebut belum berhasil mendapatkan daya tarik yang cukup untuk menghasilkan permintaan massal flagship premium mereka. 

Sky Li mengumumkan usaha Realme ke pasar smartphone kelas atas. Namun, dia belum mengkonfirmasi rincian lebih lanjut, termasuk kapan tepatnya ponsel Realme pertama dengan banderol harga lebih dari US$ 800 akan dirilis, demikian dilaporkan Gadgets NDTV.

Realme memulai perjalanannya di pasar smartphone yang sangat kompetitif pada Mei 2018. Awalnya, perusahaan memasuki pasar sebagai anak perusahaan Oppo, meskipun berpisah dari Oppo tak lama setelah peluncuran model smartphone pertamanya (realme 1) dan muncul sebagai merek independen. 

Sejauh ini, realme telah bersaing dengan Xiaomi (termasuk sub-merek Redmi dan Poco), Infinix, dan Samsung. Namun, baru-baru ini juga memutuskan untuk mengakhiri seri realme X dan menghadirkan seri realme GT yang menjanjikan pengalaman seperti flagship. 

Meskipun realme belum memberikan rincian tentang langkah baru ini, sebuah laporan dari Cina awal bulan ini menyarankan bahwa perusahaan akan mengungkap ponsel andalan barunya awal tahun depan. 

Sejak debutnya di pasar smartphone, realme telah melampaui pengiriman kumulatif 100 juta smartphone. Itu tumbuh 135 persen pada kuartal kedua 2021 dibandingkan tahun lalu, menurut perusahaan analis Counterpoint. Perusahaan ini juga merupakan yang keempat di antara lima vendor smartphone teratas di India.

Realme juga memperluas kehadiran offline-nya di India dengan meluncurkan 200 toko eksklusif dan berencana untuk memperluasnya menjadi total 300 toko di negara tersebut. Toko-toko ini akan memiliki ponsel realme serta aksesorinya. Pada akhir 2022, perusahaan berencana untuk memperluas kehadiran offline-nya di negara itu ke lebih dari 1.000 toko eksklusif.