GadgetSquad.id – Neurosensum, perusahaan riset yang mengandalkan neuroscience dan AI merilis hasil survei bulan Maret 2021 dengan memaparkan hasil riset digital dengan studi khusus berfokus pada penggunaan dompet digital. Riset dilakukan secara serentak di 8 kota besar di Indonesia, yaitu kawasan Jabodetabek, kota-kota besar di pulau Jawa, serta kota besar lainnya di Indonesia, selama 3 bulan terakhir (November 2020 – Januari 2021) dengan 1.000 responden pengguna aktif e-commerce berusia produktif (19-45 tahun).

Mahesh Agarwal, Managing Director, Neurosensum Indonesia, dalam sambutannya, menyampaikan, “Sebagai perusahaan riset konsumen berbasis neuroscience dan AI, analisa menyeluruh dan terpadu berskala nasional merupakan salah satu kunci pembelajaran yang berkesinambungan dan bernilai lebih. Kami berkomitmen untuk menghadirkan data bermakna dalam memperdalam studi akan perilaku konsumen. Hasil data riset tersebut bermanfaat untuk kemudian ditelaah dan dipelajari lebih lanjut demi menyempurnakan pengetahuan dalam mengambil langkah merencanakan strategi pemasaran dan bisnis di dalam peta industri yang lebih luas. Terutama ketika pengguna e-wallet sudah mengungguli perbankan, sehingga e-wallet bukanlah sesuatu yang asing lagi”.

Baca Juga: Beli Paket Internet Telkomsel Pakai ShopeePay Dapat Cashback 80%

Dari hasil survei ke partisipan riset Neurosensum, dimana tercatat bahwa ShopeePay mendapatkan penetrasi pasar tertinggi (68%), diikuti oleh OVO (62%), DANA (54%), GoPay (53%), dan LinkAja (23%). Salah satunya didapatkan melalui jajaran promosi terbanyak yang ditawarkan oleh ShopeePay menurut responden (42%), OVO (25%), GoPay (16%), DANA (13%), LinkAja (4%). Sehingga lebih dari sepertiga responden (34%) pun menganggap bahwa ShopeePay adalah pemain dompet digital dengan pertumbuhan terpesat selama 3 bulan terakhir, diikuti oleh OVO (25%), DANA (20%), GoPay (17%), dan LinkAja (4%).

Peran pemasaran cerdas dan terpadu, kemudahan bertransaksi digital, dan akselerasi penggunaan dompet digital untuk pembayaran non-fisik, mendorong ShopeePay menduduki tahta juara dengan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi (29% dari total) diikuti oleh OVO (25% dari total), GoPay (21% dari total), DANA (20% dari total), dan LinkAja (6% dari total). Hal ini pun diikuti dengan nilai transaksi tertinggi dari belanja offline dan online menggunakan ShopeePay (33%) yang mengalahkan OVO (24%), GoPay (19%), DANA (18%), LinkAja (6%).

Di sisi lain, secara frekuensi pun ShopeePay berhasil menjadi pilihan dompet digital dengan frekuensi transaksi tertinggi (14,4 kali per bulan). Posisi brand lain terdiri dari OVO (13,5 kali per bulan), GoPay (13,1 kali per bulan), DANA (12,2 kali per bulan), LinkAja (8,2 kali per bulan).

ShopeePay terus mendulang prestasi dengan kinerja unggul dalam fase perkenalan dompet digital ini. Terlihat bahwa performa pemasaran membuahkan hasil. 26% dari total peserta mengaku menggunakan ShopeePay, mengungguli OVO (24%), DANA (21%), GoPay (20%), dan LinkAja (9%). Kemudian 35% peserta mengaku bahwa ShopeePay merupakan bentuk dompet digital yang paling sering digunakan, disusul oleh OVO (27%), GoPay (20%), DANA (14%), serta LinkAja (5%).

Dalam membeli produk kecantikan, responden mengaku menggunakan ShopeePay (60%) sebagai medium transaksi, disusul OVO (13%), DANA (10%), GoPay (6%), dan LinkAja (2%). Kemudian untuk membeli produk kategori skin care, 58% responden menggunakan ShopeePay, lalu OVO (17%), DANA (9%), GoPay (6%), serta LinkAja (3%). Tidak hanya itu saja, ShopeePay juga unggul sebagai penggunaan 50% responden untuk belanja berbagai produk personal care, disusul OVO (16), DANA (11%), GoPay (9%), dan LinkAja (4%).

Menurut Tika Widyaningtyas, Research Manager, Neurosensum Indonesia, “Riset dompet digital ini tidak hanya mengukur pangsa pasar saja. Kami mencoba untuk mencari tahu dengan menghitung kualitas riset menggunakan metode Q&A guna mendapatkan Why, serta menarik kesimpulan lanskap dompet digital yang aktif di Indonesia selama 3 bulan terakhir”.

Berdasarkan hasil riset, ShopeePay terbanyak dijadikan sebagai dompet digital untuk pembayaran belanja peralatan rumah tangga, yaitu setinggi 47%, kemudian diikuti oleh OVO (17%), DANA (13%), GoPay (7%), dan LinkAja (3%). Kemudian untuk belanja kategori peralatan elektronik, ShopeePay juga memimpin dengan 37%, disusul OVO (20%), DANA (14%), GoPay (9%), dan LinkAja (3%).

Tika menambahkan, “Penggunaan e-wallet di kalangan responden sudah menjadi kebiasaan. Kesederhanaan dan kemudahan e-wallet sebagai medium transaksi masa kini semakin memperkuat peran dan posisi dalam menggantikan uang tunai dan kartu debit atau kredit.”.

“Kami kagum akan kefasihan, pemahaman, serta adaptasi digital masyarakat Indonesia yang mantap. Terlihat sejak semasa pandemi, adopsi gaya hidup mobile cashless, terutama e-wallet seperti ShopeePay, semakin nyata dalam menggantikan peran utama uang tunai dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis. Kami mendorong edukasi berkesinambungan dan terpadu agar tercapainya financial literacy & inclusivity guna membuka cakrawala masyarakat akan ragam manfaat bernilai dari e-wallet dalam memudahkan kegiatan sehari-hari,” tutup Mahesh.