Sony resmi meluncurkan produk terbaru yang telah lama ditunggu-tunggu dari seri kamera mirrorless full-frame Alpha 7S, yaitu Alpha 7S III (model ILCE-7SM3).

Kamera terbaru dari keluarga Aplha series ini dilengkapi dengan sensor gambar back-illuminated full-frame 12.1MP (kurang lebih, efektif) terbaru dengan sensitivitas yang sangat tinggi dan 15+ stop wide dynamic range 2 . Sejumlah kemampuan perekaman video yang impresif, termasuk 4K 120p 1 dan kedalaman warna 10- bit 4:2:2, mekanisme pembuangan panas terbaru, perekaman dual slot relay yang memungkinkan pengguna merekam film 4K 60p selama lebih dari satu jam hingga baterai habis 8 , sistem autofokus terbaru, interface layar sentuh, serta layar LCD bukaan samping. Alpha 7S III akan menjadi perangkat terbaik yang dapat menunjang kreativitas video profesional dan seluruh jenis pengambilan gambar hybrid still/ video.

Kazuteru Makiyama, President Director PT Sony Indonesia mengungkapkan, “Alpha 7S III merupakan representasi terbaik dari Sony untuk menjawab kebutuhan pengguna. Kami selalu mendengarkan masukan langsung yang diutarakan oleh pengguna kami untuk selanjutnya kami olah guna menghadirkan inovasi yang melebihi ekspektasi. Memadukan sensitivitas klasik seri S dengan set fitur, level performa, dan pengalaman pengguna yang tidak tertandingi di pasar saat ini – dengan harga berapa pun – Alpha 7S III membuka peluang baru bagi seluruh pengguna untuk berkarya.”

Arsitektur sistem Alpha 7S III telah dirancang ulang untuk menghasilkan video dan performa pengambilan gambar still yang luar biasa. Sensor gambar terbaru 35mm full-frame 12.1MP (kurang lebih, efektif) back-illuminated Exmor R™ CMOS mengurangi rolling shutter hingga tiga kali 4 dan menggunakan berbagai teknik pengumpulan cahaya mutakhir untuk memastikan sensitivitas tinggi dengan noise rendah, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengambil gambar pada situasi pencahayaan yang sulit tanpa memerlukan pengaturan pencahayaan berskala besar.

Selain peningkatan pada kualitas gambar, sensor gambar terbaru ini mencakup sistem focal plane phase-detection AF untuk pertama kalinya pada kamera seri S. Untuk melengkapi sensor baru ini, kamera Alpha 7S III juga memiliki mesin pemrosesan gambar BIONZ XR™ terbaru yang menyediakan lebih dari delapan kali kekuatan 3 pemrosesan, mengurangi latensi pemrosesan, serta memungkinkan lebih banyak fitur khas dari still dan pencitraan pada kamera. Sistem terbaru ini juga dilengkapi dengan viewfinder elektronik eye-level OLED 9.44 juta-dot (kurang lebih) yang paling terang 12 dan terbesar 12 di dunia, serta merupakan kamera 12 pertama di dunia dengan slot kartu dual CFexpress Tipe A, memungkinkan proses transfer data dengan kecepatan tinggi dalam ukuran yang efektif.

Selain itu, untuk kebutuhan videography kamera Alpha 7S III menawarkan perekaman 4K dalam kamera hingga 120 frame per detik 1 , kedalaman 10-bit dan pengambilan sampel warna 4:2:2, sehingga dapat menghasilkan video yang menakjubkan. Kamera terbaru ini juga menawarkan alur kerja pasca-produksi yang lebih fleksibel dan efisien dengan berbagai mode perekaman film terdepan, seperti All-Intra 13 dan MPEG-H HEVC/H.265 coding (XAVC HS™) 14 . Alpha 7S III memberikan kemudahan dalam mengintegrasikan perekaman video dengan camcorders profesional lainnya seraya memberikan tiga pengaturan gamut, yaitu S-Gamut, S-Gamut3, dan S-Gamut3. Cine, memungkinkan para pengguna untuk mencocokan rekaman dengan mudah pada Alpha 7S III dengan rekaman yang diambil menggunakan camcorder profesional guna menyederhanakan alur kerja pasca-produksi multi-kamera. Selain kurva gamma S-Log3, kamera ini juga mendukung profil gambar HLG (Hybrid Log-Gamma) dengan pasca-produksi minimum. Kamera Alpha 7S III juga memungkinkan output 15 hingga 4K 60p 16-bit RAW ke perekam eksternal melalui konektor HDMI Tipe-A 16 , menghadirkan tambahan fleksibilitas pasca-produksi.

Sensor gambar CMOS dan mesin prosesor gambar BIONZ XR™ terbaru yang terdapat pada Alpha 7S III memberikan sensitivitas seri S yang legendaris dengan peningkatan reproduksi warna yang signifikan dan rendering tekstur untuk meningkatkan kualitas gambar secara keseluruhan. ISO dasar telah diturunkan menjadi 80, menghasilkan rentang normal 80-102,400 (dapat diperluas hingga 80-409,600 untuk video and 40-409,600 untuk still) guna memberikan ISO yang lebih fleksibel ditambah wide dynamic range dengan noise rendah di semua pengaturan. Hal ini dapat memberikan peningkatan kualitas gambar hingga kurang lebih 1 stop noise reduction 4 pada rentang sensitivitas menengah dan tinggi.

Pilihan warna dan tekstur dari dedaunan, kulit manusia, dan lainnya direproduksi secara ideal dan konsisten tanpa bergantung pada sumber cahaya. Render gradasi juga telah disempurnakan agar warna kulit terlihat lebih indah dan highlight roll-off pada gambar. Fitur ini juga meningkatkan kinerja AWB (WB Otomatis) dengan “Visible light + IR Sensor” terbaru membantu mencapai kalibrasi titik yang lebih tepat di bawah pencahayaan buatan, termasuk lampu neon dan LED.

Performa Fokus Otomatis Lanjutan untuk Penggunaan Fitur Hybrid Untuk pertama kalinya dalam kamera seri Alpha 7S, Alpha 7S III menawarkan Fast Hybrid AF dengan menggabungkan phase-detection dan contrast-detection AF, memberikannya kemampuan untuk melacak subjek di area yang luas dengan kecepatan, ketepatan dan kelancaran yang luar biasa, bahkan saat digunakan pada kedalaman bidang yang sempit. Hasil fokus yang halus kini dapat dicapai dengan lensa E-mount Sony.

Pada suasana dengan gerak dinamis, fitur pelacakan Real-time dan Real-time Eye AF tersedia untuk mempertahankan fokus konstan pada subjek yang ditargetkan. Real-time Eye AF Sony yang canggih meningkatkan kinerja pendeteksian sebesar 30% dibandingkan sistem 3 sebelumnya, berkat mesin pengolah gambar yang baru. Fitur terbaru ini memastikan deteksi yang akurat dan andal, bahkan ketika subjek memalingkan wajah. Pelacakan Real- time dimulai hanya dengan menyentuh subjek di layar. Secara bersamaan, Real-time Eye AF akan aktif ketika mata subjek terdeteksi.

Berdasarkan tanggapan para pengguna, kamera terbaru ini mencakup beberapa fitur AF untuk pengguna profesional, termasuk Kecepatan Transisi AF dalam tujuh pengaturan, membuat transisi rack-focus dengan mudah, dan lima pengaturan Sensitivitas Pergeseran Subjek AF yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan seberapa mudah AF akan beralih atau tetap dengan subjek yang terkunci secara tepat. Fitur Touch Tracking memungkinkan pengguna untuk tidak hanya memulai Pelacakan Real-time, tetapi juga menciptakan dan merekam saat menggunakan gimbal atau saat memotret sendiri. Sekarang pengguna dapat melakukan Touch Focus pada saat mengaktifkan mode fokus manual pada layar LCD atau secara jarak jauh melalui aplikasi 17 Imaging Edge Mobile.

Desain Alpha 7S III telah dirombak untuk memastikan pembuangan panas yang lebih efektif dan mencegah pemanasan berlebih – bahkan selama sesi perekaman video terus-menerus dengan fitur 4K 60p 10-bit 4:2:2 selama satu jam atau lebih 8 . Struktur pembuangan panas unik baru yang telah dikembangkan, menjaga sensor gambar dan suhu mesin pemrosesan gambar dalam rentang operasi normal, mencegah panas berlebih sambil mempertahankan dimensi bodi yang ringkas. Struktur pembuangan panas tidak memerlukan kipas atau ventilasi kabinet yang memungkinkan Alpha 7S III aman dari debu dan kelembaban 18 .

Untuk video on-the-go, Alpha 7S III adalah kamera seri Alpha pertama yang menyertakan Mode Aktif 9 dengan stabilisasi gambar optik 5-sumbu dalam bodi untuk mendukung pembuatan film menggunakan genggaman tangan yang sangat sulit. Fitur ini juga merupakan seri E-mount Alpha pertama yang menyediakan vari-angle bukaan samping pada layar rear, sehingga sempurna untuk bidikan yang dipasang di gimbal, sudut yang rumit, pengoperasian dengan genggaman tangan, dan banyak lagi. Layar dapat diputar ke samping, ke atas dan ke bawah, serta dilengkapi dengan layar LCD panel sentuh 1,44 juta-dot tipe 3.0, untuk visibilitas yang baik bahkan di bawah lingkungan luar yang cerah.

Selain itu, Alpha 7S III juga menyediakan pilihan Creative Look baru dengan 10 preset yang dapat digunakan, baik untuk pemotretan foto maupun perekaman video, membuatnya lebih mudah untuk menciptakan suasana yang menarik di kamera untuk digunakan apa adanya atau menyesuaikan dengan selera pengguna.

Hal yang menarik, Alpha 7S III juga merupakan kamera pertama di dunia 12 dengan dua slot media yang kompatibel dengan CFexpress Tipe A yang juga mendukung kartu UHS-I dan UHS-II SDXC/SDHC. Hal ini memungkinkan kecepatan tulis-dan-baca yang tinggi sembari menjaga ukuran bodi kamera agar tetap ringkas. Kartu CFexpress Tipe A idealnya cocok untuk pemotretan gambar RAW still secara terus-menerus dengan kecepatan tinggi, serta perekaman film 4K 120p 1 pada bit rate 22 tinggi, memberikan kecepatan menulis generasi selanjutnya yang dapat dengan cepat menghapus buffer pada kamera yang menghasilkan data gambar still dan data film dengan volume tinggi.

Harga

Menyoal harga, kamera yang ditunjukan untuk profesional ini dibanderol dengan harga USD3,500, atau sekitar Rp 51 jutaan untuk Varian body only. Harga yang cukup fantastis memang, mengingat spesifikasi dan fitur yang di tawarkan sangat mumpuni. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita tunggu saja kehadirannya di Indonesia.