GadgetSquad.id – Penjualan online salah satunya melalui platform e-commerce mengalami peningkatan drastis sejak adanya pandemi. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh MarkPlus, Inc bertajuk Perilaku Konsumen E-commerce Tahun 2021, selain produk seperti fesyen dan kecantikan, produk elektronik juga mengalami kenaikan penjualan di platform e-commerce selama masa pandemi. Dari 500 responden, sekitar 26% membeli produk elektronik rumah tangga seperti microwave, blender, dan mixer di e-commerce.

Albert Fleming, General Manager of Home Appliances Polytron mengatakan, terdapat kenaikan penjualan di kanal online dan penurunan pada kanal offline. Produk pada kategori Big Appliances seperti kulkas, mesin cuci, dan lainnya meningkat drastis. Begitu pula kategori Small Appliances seperi blender dan microwave. “Di kanal online, seperti e-commerce kategori Major Domestic Appliances (MDA) atau Big Appliances mengalami kenaikan penjualan pada tahun 2020 mencapai 145,7%. Sementara, Small Domestic Appliances (SDA) atau Small Appliances naik hingga 29,59%,” kata Albert dalam press conference virtual yang diadakan oleh MarkPlus, Inc. pada Kamis (04/03/2021).

Terdapat empat faktor utama bagi konsumen membeli produk elektronik di e-commerce, yaitu banyaknya promosi, trusted seller, fast delivery, dan free delivery. “Adanya free delivery juga membuat peningkatan penjualan produk elektronik. Karena barang elektronik yang bulky, ongkos kirim dapat menjadi mahal. Konsumen lebih memilih seller yang menyediakan free delivery,” tutur Albert.

Baca Juga: Beli Produk Elektronik di Samsung.com Gratis Ongkir dan Pemasangan

Hal lain yang juga diperhatikan oleh konsumen dalam membeli produk elektronik yaitu originalitas produk yang ditawarkan oleh brand e-commerce. Hal ini didukung dengan riset yang dilakukan oleh MarkPlus, Inc. mengenai brand e-commerce pilihan konsumen dalam membeli produk elektronik, JD.ID menempati peringkat pertama dengan angka 51%, disusul oleh Tokopedia (50%), Lazada (34%), Shopee (29%), Blibli (26%), dan Bukalapak (19%).

Sementara itu, Rofi Uddarojat, Head of Public Policy and Government Relations Indonesian E-Commerce Association (idEA) mengatakan, saat Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2020 tren penjualan sudah kembali seperti sebelum pandemi. Hal ini membuat adanya peningkatan penjualan produk sekunder dan tersier di e-commerce seperti produk elektronik. Selain itu, adanya garansi produk original juga menjadi faktor lain dari kenaikan penjualan produk tersebut. Tidak hanya original, pendaftaran produk juga harus diperhatikan oleh pelaku usaha yang memasarkan produknya di e-commerce.

“Memang masih banyak produk palsu yang beredar di e-commerce terutama di kategori elektronik. Karena itu, penting untuk mendaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HKI) khususnya bagi UMKM. Dengan adanya garansi produk original, baik dalam kategori elektronik dan lainnya meningkatkan kepercayaan konsumen untuk membeli di e-commerce,” pungkas Rofi. Lebih lanjut, Rofi mengatakan, dengan mendaftarkan ke HKI, penjual juga dapat scale up bisnis mereka dan go international dengan mengekspor produk yang difasilitasi dan dipermudah oleh marketplace.

Sedangkan menurut Rhesa Dwi Prabowo, selaku Head of High Tech, Property & Consumer Good Industry MarkPlus, Inc. mengatakan, untuk menjamin orisinalitas produk elektronik, brand perlu memiliki official stores di e-commerce. Namun, terkadang stok barang yang diinginkan tidak tersedia. “Availability produk di e-commerce juga menjadi aspek penting bagi brand untuk meningkatkan penjualan dan menjamin orisinalitas produk, terutama di kategori elektronik,”.

“Masyarakat semakin jeli dalam membeli produk elektronik yang orisinil. Mereka mencari e-commerce yang menawarkan garansi produk, punya reputasi yang baik dan kredibel serta partnership dengan brand atau merchants terpercaya. Ini yang membuat brand seperti JD.ID dipercaya sebagai E-Commerce untuk membeli produk elektronik yang original,” tutup Rhesa.