GasgetSquad.ID – Terjangan tsunami yang menghempas di Selat Sunda, membuat Indonesia kembali berduka.

Seperti diberitakan sebelumnya, BMKG menjelaskan tsunami di Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung bukan berasal dari gempa tektonik. BMKG menduga tsunami diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Pasca tsunami, berbagai pihak pun telah melakukan perbaikan, termasuk masalah komunikasi. Dari info yang didapat, semua operator telekomunikasi di Tanah Air, menyatakan layanan mereka berjalan normal.

Alhamdulillah jaringan kami di sekitar Pandeglang/Anyer sejauh ini aman dan normal. Tidak terdampak dengan adanya kejadian tersebut,” kata Group Head Coporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih.

“Tim kami di lapangan juga akan terus memastikan semua layanan berjalan normal. Dan kami turut berduka dan prihatin atas bencana yang terjadi. Semoga masyarakat di sana selalu diberikan kekuatan dalam melewati masa sulit ini,” ucapnya.

Info yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh Indosat Ooredoo. Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk lewat pernyataan tertulisnya, menginfokan telekomunikasi Indosat Ooredoo dalam kondisi aman

“Kondisi jaringan telekomunikasi Indosat dalam kondisi aman dan masih melayani masyarakat di sekitar lokasi walaupun beberapa BTS mengalami gangguan karena ketiadaan pasokan listrik dari PLN.”

Ditambahkannya, tim teknis jaringan Indosat terus memantau situasi dan akan berupaya untuk memulihkan kondisi jaringan sesegera mungkin. Selain itu Indosat Ooredoo juga memantau kondisi masyarakat terdampak bencana untuk menyiapkan kegiatan dan bantuan sosial yang dibutuhkan dalam situasi darurat, sehingga dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana.

Lalu bagaimana dengan kondisi jaringan Smartfen? Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren, menyatakan, jika koneksi Smartfren aman terkendali.

“Terkait dengan hal tersebut, dapat kami sampaikan bahwa layanan Smartfren tetap berfungsi secara baik dan optimal. Namun guna tetap memberikan jaminan pelayanan Smartfren tetap melakukan pemantauan secara 24 jam penuh di area tersebut,” ucap Merza dalam keterangan resminya.