GadgetSquad.ID – Walau gagal menang Meski tersingkir dari lelang frekuensi 2,3 GHz atau frekuensi 5G, XL tetap berkomitmen untuk menggelar layanan komunikasi generasi ke-5 di Indonesia.

Komitmen tersebut dibuktikan XL dengan melakukan ujicoba layanan 5G, di kawasan Depok. Dalam ujicoba tersebut, XL menggunakan teknologi Dynamic Spectrum Sharing (DSS) 4G/5G.

Sesuai namanya Dynamic Spectrum Sharing adalah teknologi yang memungkinkan pemanfaatan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G. DSS dijajal XL dengan spektrum yang dimiliki XL di 1.800 MHz dan 2.100 MHz.

Untuk keperluan uji coba ini, XL Axiata bekerja sama dengan Ericsson melalui feature ESS (Ericsson Spectrum Sharing).

I Gede Darmayusa, Direktur Teknologi XL, menuturkan, cepat atau lambat layanan 5G sudah pasti akan diimplementasikan di Indonesia.

“Untuk menyambut era 5G kami tidak pernah berhenti untuk menyiapkan jaringan kami lewat serangkaian inovasi. Akan tetapi, layanan 5G tentu saja membutuhkan kesiapan ekosistem lainnya, termasuk ketersediaan spektrum 5G dengan lebar pita yang optimal,” jelasnya.

Lebih jauh diungkapkan, layanan 5G akan menjadi solusi atas terus meningkatnya trafik data hingga tahun-tahun ke depan. Trafik data diperkirakan akan terus mendominasi, contohnya layanan video, salah satu layanan dengan kapasitas besar, yang diprediksi akan mencapai 82% trafik data pada tahun 2022 nanti.

“Tujuan dari uji coba ini adalah guna melihat kesiapan jaringan XL untuk 5G. Uji coba ini juga dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh implementasi 5G pada spektrum eksisting terutama pada layanan yang saat ini sudah berjalan, yaitu 3G dan 4G,” kata Gede.

“Dengan 4G/5G DSS, XL Axiata bisa memanfaatkan spektrum yang sama untuk layanan 4G dan 5G secara dinamis, alias berbagi pakai antara 4G dan 5G. Saat nanti 5G sudah diimplementasikan dan spektrum khusus telah tersedia, DSS dapat digunakan untuk solusi perluasan jaringan 5G dengan memanfaatkan jangkauan dan kapasitas spektrum eksisting,” lanjut Gede.

Disebutkan Gede, seluruh site milik XL sudah 100% menjadi 4G. Hingga Desember 2020, jangkauan layanan XL mencakup 34 provinsi, 458 kota/kabupaten, dan 60.623 desa, termasuk 353 desa 3T (USO) dengan total BTS sebanyak 143 ribu, serta didukung oleh jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 100.000 km di seluruh Indonesia.

Peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan dilakukan secara menyeluruh, baik pada jaringan radio, transport maupun core. Pada sisi radio, peningkatan dilakukan dengan modernisasi perangkat radio serta implementasi Carrier Aggregation.

Selain itu, dalam rangka inovasi untuk meningkatkan penetrasi jaringan, XL Axiata juga melakukan uji coba teknologi Open RAN.
Kemudian pada sisi transport, dilakukan fiberisasi dan Segment Routing. Pada jaringan core, XL Axiata menerapkan teknologi Cloud based Core dan Distributed Core, serta Control and User Plan Separation.

Selain peningkatan kapasitas dan efisiensi jaringan, dalam rangka persiapan 5G, XL Axiata juga telah melakukan serangkaian uji coba terkait 5G, seperti 5G outdoor, 5G eMBB, smart city, hologram, serta pengujian beberapa spektrum 5G seperti milimeter wave, serta DSS.

Sebagai catatan, XL mengatakan istilah spectrum sharing dalam konteks DSS ini sama sekali berbeda dan tidak ada hubungannya dengan spectrum sharing yang diatur dalam UU Cipta Kerja. 4G/5G spectrum sharing pada DSS ini mengacu pada pemanfaatan spektrum untuk digunakan bagi layanan 4G dan 5G secara bergantian. Jadi, tidak sama dengan konsep berbagi spektrum antar operator sebagaimana diatur dalam UU Cipta Kerja.