GadgetSquad.ID – Pandemi Covid-19 yang sejatinya belum usai, memang memberi dampak ekonomi yang besar. Di sisi lain, pandemi membuka jalan bagi sebuah bisnis, mendapatkan momentumnya kembali, seperti yang dialami industri tablet. Yup, pandemi membuat bisnis jual beli tablet kembali mengeliat.

Hal ini bisa terlihat dari pergerakan berbagai vendor, yang mulai kembali menghadirkan tablet dari berbagai kelas. Huawei menjadi salah satunya yang mulai konsisten, merilis tablet di era pandemi. Terbaru, raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut resmi memboyong, tablet anyar berlabel “Huawei MatePad” ke Indonesia.

Huawei MatePad, diklaim membawa ketangguhan serta menghadirkan sensasi menggunakan laptop, ke dalam perangkat tablet yang lebih ringkas dan mudah digunakan dimana saja kapan saja. Jujur sensasi yang ditawarkan Huawei MatePad, membuat GadgetSquad penasaran untuk mengeksplornya lebih jauh. Tanpa panjang lebar berikut hasil reviewnya.

Desain
Penampilan Huawei MatePad bisa dikatakan nggak neko-neko. Yup MatePad punya rancang bangun layaknya produk tablet pada umumnya. Hal ini menandakan produk ini ingin tampil ringkas, sehingga mudah dibawa kemana saja. Walau sederhana tampilan MatePad tidak murahan, itulah sensasi yang dirasa saat kali pertama melihat tablet ini.

Material bodi Huawei MatePad berlapis bahan doff, membuatnya tidak licin saat digengam. Bodinya sendiri tidak terlalu tipis dengan bobotnya yang standar untuk sebuah tablet. Secara keseluruhan rancang bangun Huawei MatePAd memiliki dimensi 245.2×154.96×7.35mm dengan berat 450gram.

Lebih detail mengulik sisi eksterior Huawei MatePad. Saat pandangan menelusuri bodi belakang, area ini terlihat clean dan elagan dengan penempatan tulisan Huawei di bagian tengah. Sementara, kamera ditempatkan di sudut kanan, lengkap dengan LED flash.

Bagian sudut-sudutnya dibuat agak bulat, sehingga menambah rasa nyaman saat menggenggam tablet ini dalam berbagai aktivitas. MatePad didukung frame aluminium yang cukup kokoh. Di bagian atas(dilihat dengan tampilan lanskap) sebuah tombol volume.

Di sisi bersebrangan terdapat slot SD card, tanpa ada SIM card sehingga kamu harus puas dengan koneksi wifi. Sementara sisi kanan dan kiri frame, terdapat masing-masing dua speaker, hal tersebut seakan menandakan tablet punya kualitas audio mumpuni. Untuk mengisi daya dan transfer data, di area kanan ada sebuah port USB type C.

Menurut GadgetSquad desain tablet ini terbilang baik. Rancang bangunnya juga proporsional, seperti tablet pada umumnya, sehingga nyaman dibawa kemana-mana. Tablet ini juga tidak banyak makan tempat, muat dimasukkan ke dalam sling bag maupun tote bang kekinian yang biasa dipakai anak Jaksel.

Layar
Namanya juga tablet, sudah pasti Huawei MadePad hadir dengan bidang pandang yang luas. Dalam upaya membawa nuansa sebuah laptop ke dalam tablet, Huawei MatePad mencoba menggoda dengan layar berukuran 10,4 inci. Layarnya masih menggunakan panel IPS, walau bukan yang terbaik tapi sudah cukup lumayan.

Demi memberi sajian visual yang memanjakan pandangan, layar tersebut mengadopsi resolusi 2K (2.000 x 1.200 piksel) serta tingkat kecerahan (brightness) maksimum hingga 470 nits. Bagian layar hadir dengan bezel yang tak terlalu tipis tetapi tidak berpengaruh pada pengalaman memakai layar.

Satu hal paling menyenangkan yang didapat kala mengeskplor bagian layar, yakni penempatan kamera depan Huawei MatePad. Tablet ini membenamkan kamera depan, di bagian tengah bezel atas (tampilan lanskap). Hal ini sangat berguna bagi pengguna yang melihat perangkat secara lanskap, terutama saat melakukan video conference.

Yup, ketika video conference untuk keperluan bekerja atau sekolah, mata akan langsung tertuju ke arah tengah, tepat dimana lensa kamera depan tertanam, bukan ke arah samping kiri atau kanan. Menurut GadgetSquad, hal sederhana ini membuat penggunaan Huawei MatePad untuk bekerja atau sekolah online jadi lebih optimal.

Antarmuka & Software
MatePad menggunakan antarmuka EMUI 10.1 yang berbasis Android. Secara umum tampilan antar muka terbilang simpel dan terbilang user friendly. Saat dieksplor antarmukanya begitu intuitif dan smooth.

GadgetSquad merasa pengalaman untuk membuka berbagai aplikasi di tablet ini sangat lancar dan tidak lemot. Pengguna diberikan opsi navigasi sistem dengan metode gesture (sentuhan) ke kanan, kiri, dan atas ataupun navigasi dengan tiga tombol.

Sampai disini, jujur belum ada kendala berarti yang GadgetSquad rasakan. Namun kondisi berubah saat GadgetSquad mencoba mengunduh aplikasi tambahan. Meski berbasis Android, tablet HarmonyOS ini tidak mendukung layanan dan aplikasi Google (Google Mobile Services/GMS).

Ini berarti pemilik Huawei MatePad tidak bisa mengunduh aplikasi dari Play Store, menonton video dari aplikasi YouTube, melihat peta di Google Maps, mengedit dokumen di Google Drive, dan layanan Google lainnya secara bawaan.

Sebagai ganti Google Mobile Services, tablet Huawei ini mengandalkan ekosistem buatan sendiri yang bernama Huawei Mobile Services (HMS), dengan toko aplikasi bernama Huawei AppGallery. Jujur bagi konsumen yang sudah terbiasa atau mengikuti perkembangan Huawei, mereka tidak akan banyak kendala.

Tapi lain cerita bagi pengguna baru atau awam dengan HarmonyOS, mereka tentu akan merasa kesulitan di awal. Bahkan bukan tidak mungkin, ada konsumen awam yang mengurungkan niat saat mengetahui produk yang ingin dibeli, menggunakan platfrom yang belum sepopuler OS lain di pasaran.

Di sisi lain, hal ini juga menjadi tantangan kepada Huawei untuk semakin mempopulerkan HarmonyOS. Patut ditunggu bagaimana gebrakan Huawei untuk mengedukasi kosumen di Indonesia, jika HarmonyOS yang dikembangkan tidak kalah kece dengan platfrom Android maupun iOS.

Lalu bagaimana dengan konsumen yang tetap memutuskan membeli Huawei MatePad yang nota bene menggunakan HarmonyOS. Tenang Huawei Mobile Services bisa diandalkan untuk mengunduh aplikasi tambahan. Jika aplikasi tersebut belum tersedia di Huawei Mobile Services, semisal Netflix.

Mesin pencari kemudian akan membantu menemukan apk Netflix dari sumber yang terpercaya. Selanjutnya pengguna diminta untuk mengunduh file apk dan menginstalnya pada tablet.

Tak butuh waktu lama, Netflix yang tidak ada di AppGallery langsung terpasang di tablet. Hal ini juga berlaku untuk aplikasi lain seperti Zoom dan lain-lain.

Menu unggulan lainnya
Sempat disinggung jika Huawei MatePad digadang membawa ketangguhan sebuah laptop, ke dalam perangkat tablet. Di bagian ini GadgetSquad akan mencoba menginfokan lebih lengkap. Salah satu menu yang membuat Huawei MatePad punya DNA laptop, yakni fitur multi-window.

Sesuai namanya fitur multi-window, memungkinkan kamu membuka dua aplikasi secara bersamaan di satu layar. Misalnya untuk mengetik di Office sembari membuka browser atau email.

Caranya pengguna hanya tinggal membuka satu aplikasi (misalnya Office). Lalu untuk menampilkan multi-window, kamu bisa menggeser pojok kanan layar ke arah kiri hingga muncul tanda kotak. Kemudian tarik aplikasi yang ingin dibuka di layar multi. Kedua aplikasi pun bisa berjalan bersamaan di satu layar.

Menu kece lainnya, kolaborasi multi-layar. Menu ini memungkinkan kamu untuk membuka notifikasi ponsel di tablet. Jadi, ketika sedang bekerja kamu tak perlu terganggu dengan banyaknya notifikasi yang masuk ke ponsel karena kamu bisa membukanya di layar tablet.

Perlu dicatat, kolaborasi multi-layar. berlaku bagi kamu pengguna smartphone Huawei EMUI 10 atau lebih baru, kamu bisa memanfatkan fitur ini. Tak cukup sampai disitu, untuk peningkatan pengalaman menggunakan tablet layaknya PC, tablet ini bisa terhubung dengan aksesoris HUAWEI Smart Keyboard melalui koneksi Bluetooth.

Keyboard tersebut memungkinkan input yang efisien dengan key travel 1,3 mm yang memastikan pengalaman mengetik yang nyaman dan responsif. Saat diuji, mengetik dengan dua tangan dalam waktu yang lama, keyboard ini tetap nyaman digunakan. Selain itu tersedia juga fungsi tombol pintas baru pada keyboard.

Aksesoris menarik lainnya yang bisa kamu pakai, agar kinerja tablet ini semakin “gacor” yakni HUAWEI M-Pencil. Penggunaan HUAWEI M-Pencil mendukung berbagai aplikasi seperti Flexcil, FilmoraGO, Jnotes dan Touchnotes untuk mencatat dan menggambar layaknya menggunakan pensil.

Berbagai kegiatan seperti menulis catatan di MatePad, input yang akurat, menggambar sampai menyunting video, diklaim jadi lebih nyaman saat menggunakan HUAWEI M-Pencil. Saat diuji, kemampuan HUAWEI M-Pencil menjalankan fungsinya terbilang baik.

Saat diuji sebagai sarana hiburan, seperti menonton streaming, audio tablet ini sudah dipersenjatai speaker kreasi Harman Kardon, yang kualitasnya tak diragukan lagi. Speaker tersebut mampu menyajikan suara bass yang mendalam dan mengubah tablet menjadi speaker bass sesungguhnya.

Dapur pacu
Mesing tempur di sektor dapur pacu MatePad, di otaki chipset Kirin 710A yang notabene bikinan Huawei sendiri. Dalam mendukung performanya, chipset tersebut dipadu padankan dengan RAM 4 GB dan internal memori 64 GB. Lengkap dengan slot ekstenal microSD up to 512GB.

Berkaca dari amunisi yang dimiliki, bisa dikatakan komposisi dapur pacu Huawei MatePad sudah terbilang mumpuni. Bagaimana saat diuji? Dalam prosesnya saat digeber untuk tugas-tugas harian seperti video conference, membuat Office, bermain media sosial, chatting dengan pemakaian normal, semuanya berlangsung lancar.

Perpindahan antar aplikasi juga berlangsung dengan mulus dan tidak ada lag. Saat diuji untuk aktivitas hiburan bermain gim, seperti PUGB Mobile kinerja tablet ini juga layak dihandalkan. Nah saat digeber main PUGB, grafis bisa dipilih hingga level HD dan frame rate high.

Kamera
Saatnya mengeksplor sektor imaging. Walau hanya produk tablet, Huawei nampaknya juga memperhatikan fasilitas kamera yang tersemat di MatePad generasi baru ini. Berdasarkan data, komposisi kamera Huawei MatePad di sektor belakang tertanam optik 13 MP (f/1.8) yang ditemani oleh sebuah lampu LED flash.

Pada area depan terdapat kamera beresolusi 8 MP (f/2.0).Ada beberapa mode yang dibawa seperti mode pro, panorama, hingga HRD. Menurut GadgetSquad, komposisi kamera yang dimiliki Huawei MatePad sudah lebih cukup untuk bersaing dengan perangkat sejenis di level yang sama. Bagaimana dengan kualitasnya?

Ketika mencoba untuk memotret dengan kamera baik depan maupun belakang, walau tidak masuk dalam ketegori istimewa, foto yang dihasilkan terbilang masih berkualitas. Kondisi ini terbilang wajar, karena karena tablet memang bukan alat yang dipakai untuk mendukung fotografi, melainkan untuk produktivitas dan hiburan.

Hasil kamera Huawei MatePad

Baterai
Eksplorasi GadgetSquad terhadap Huawei MatePad, merangsek ke sektor daya tahan. Dengan beban kerja yang terbilang besar, belum lagi tablet ini berusaha membawa kemampuan sebuah laptop, pihak vendor memutuskan baterai berkapasitas 7250 mAh, sebagai catu daya Huawei MatePad.

Menurut GadgetSquad kapasitas baterai tersebut terbilang cukup jumbo untuk sebuah tablet. Baterai tablet ini diklaim dapat tahan digunakan untuk memutar video HD 1080p secara terus menerus hingga 12 jam. Dari hasil pengujian dengan pemakain normal, klaim pihak vendor soal daya tahan baterai bisa dikatakan tidak meleset jauh.

Kesimpulan
MatePad menjadi jawaban terbaru Huawei terhadap, permintaan perangat Tablet yang kembali mengeliat. Mengusung misi membawa ketangguhan laptop ke dalam sebuah tablet, menurut GadgetSquad, Huawei MatePad mampu menjalankan tugas tersebut dengan cukup baik.

Tablet ini memiliki amunisi yang membuat performanya tidak kalah, dibanding sebuah laptop di rentang 4 jutaan. Secara keseluruhan, dari hasil eksplorasi Huawei MatePad memiliki potensi yang menjanjikan di ranah tablet.

Kalau pun ada sedikit masukan, sebaiknya pihak Huawei semakin gencar mengedukasi konsumen di Indonesia, perihal HarmonyOS serta Huawei Mobile Services (HMS). Pasalnya, walau ekosistem HMS di klaim sudah semakin banyak. Pada kenyataannya masih banyak konsumen di Indonesia yang belum familiar dengan HarmonyOS maupun HMS, apalagi pengguna awam.