GadgetSquad.id – Kebocoran data pribadi belakangan ini kembali marak terjadi di Indonesia. Seperti yang terbaru adanya kebocoran data sebanyak 1,3 miliar data registrasi SIM Card yang mencakup data pribadi seperti NIK dan nomor telepon.

kebocoran data pribadi

Insiden tersebut menambah deretan kasus kebocoran data yang terjadi di tanah air. Bahkan setelah kasus tersebut juga muncul kasus kebocoran data KPU (Komisi Pemilihan Umum).

Pakar keamanan siber dan Presiden Direktur ITSEC Asia, Andri Hutama Putra menjelaskan, “Data pribadi saat ini menjadi semakin penting karena rentan disalahgunakan terutama di ranah digital, oleh karena itu isu bagaimana melindungi data pribadi perlu untuk dipahami betul oleh seluruh elemen masyarakat.”

Lebih lanjut Andri menjelaskan untuk melindungi data pribadi tentu juga perlu dimulai dari diri sendiri. “Kebocoran data banyak juga terjadi di tingkat individu yang disebabkan oleh ketidak hati-hatian dalam beraktivitas digital. Sehingga perlu untuk memperhatikan bagaimana cara-cara kita beraktivitas digital untuk memproteksi data pribadi kita di dunia maya,” jelas Andri.

 Tips Cegah Kebocoran Data Pribadi

Untuk menghindari atau mencegah terhadap risiko kebocoran data pribadi, ITSEC Asia sebagai perusahaan keamanan siber memberikan beberapa tips bagaimana caranya untuk memproteksi data pribadi di internet agar terhindar dari potensi bahaya kebocoran data. Berikut ini tipsnya:

 Baca juga : Fitur Keamanan Berlapis Oppo, Siap Lindungi Pengguna Dari Kebocoran Data

  1. Bedakan alamat email 

Ada berbagai kebutuhan yang membutuhkan email untuk registrasi maupun autentifikasi. Saat ini masih banyak yang menggunakan satu alamat email yang sama untuk semua kebutuhan mulai dari layanan perbankan, transaksi, media sosial, subscription, dan lainnya.

Hal ini ternyata bisa membahayakan bagi data pribadi. Ini karena saat email tersebut diserang, semua informasi yang ada di dalamnya bisa rentan dicuri. Maka dari itu, lebih baik gunakan alamat email yang berbeda untuk berbagai kebutuhan. Contohnya untuk kebutuhan transaksi dan media sosial menggunakan alamat email yang berbeda.

  1. Gunakan password yang kuat 

Penting untuk selalu menggunakan password yang kuat dan hindari password yang gampang ditebak seperti nama saja atau tanggal lahir.  Password yang kuat bisa dengan mengkombinasikan password dengan huruf besar, angka, atau tanda baca agar password yang dipunya tidak mudah ditebak.

Selan itu biasakan untuk menggganti password secara berkala, ini merupakan salah satu cara paling ampun dalam menjaga kebocoran data pribadi .

  1. Jangan klik sembarang link 

Sering kita mendapatkan link atau tautan di email atau whatsapp. Nah, jangan sembarangan mengklik tautan yang mencurigakan ketika berinternet, hal ini untuk menghindari kebocoran data dan serangan phising yang meretas informasi seperti data akun dan data pribadi lainnya.

Selain itu juga jangan asal mengunduh aplikasi-aplikasi yang mencurigakan atau bukan dari website terpercaya. Selalu juga cek ulang alamat website yang kita kunjungi, karena pelaku kejahatan juga seringkali memalsukan website untuk memancing pengguna.

  1. Gunakan antivirus dan fitur keamanan

Pentingnya juga untuk menyiapkan sistem proteksi yang bisa menangkal ancaman kejahatan di Internet. Seperti dengan menggunakan antivirus pada perangkat untuk melindungi perangkat dari infeksi malware.

Untuk menambah kuat sistem keamanan agar tidak terjadi kebocoran data, gunakan juga fitur-fitur pengaman pada aplikasi atau perangkat yang sebenarnya sudah disediakan, seperti Two Factor Authentication (2FA), One Time Password (OTP), End-to-end encryption, setelan privasi, peringatan masuk akun, dan lainnya. Kenali dan aktifkan fitur-fitur tersebut untuk menambah keamanan saat berinternet.

  1. Update aplikasi 

Selalu perhatikan aplikasi-aplikasi yang ada di perangkat. Jika ada update versi terbaru, segera lakukan update, karena versi pembaharuan seringkali bertujuan memperkuat celah keamanan dari temuan-temuan yang ada. Hapus juga aplikasi-aplikasi yang tidak terpakai, apalagi aplikasi yang sudah tidak dijalankan oleh pengembang untuk menghindari resiko peretasan.

  1. Jangan membagikan informasi penting 

Kalau saat berinternet dan ada yang meminta untuk memasukan informasi penting, jangan pernah diberikan! Jangan pernah memberikan informasi penting seperti KTP, foto tiket atau passport, QR code, atau informasi pribadi seperti nama ibu dan nomor pribadi saat berinternet atau menggunakan media sosial.

Jika terjadi kebocoran data penting tersebut, maka penjahat siber bisa memanipulasi untuk berbagai kejahatan seperti pembobolan akun dan penipuan dari identitas yang dicuri. Jika ada peretasan, segera identifikasi sumbernya, misalnya email atau aplikasi. Kemudian segera identifikasi dan amankan data yang diretas, misalnya dengan menghubungi pihak aplikasi untuk reset password atau mengganti informasi rahasia dalam sistem autentikasi.