GadgetSquad.id – Performa keuangan XL Axiata mengalami peningkatan di kuartal pertama tahun 2022. Ini di tengah kondisi kompetisi ketat serta keadaan ekonomi nasional yang belum pulih sepenuhnya sebagai dampak pandemic Covid-19.
XL Axiata
XL Axiata berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 8% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). Pada periode ini, perseroan juga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 139 miliar.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan, “Peningkatan customer experience kini menjadi salah satu fokus utama kami dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Strategi ini kami pandang sebagai cara terbaik untuk menghadapi kompetisi bisnis yang terus berlangsung ketat, daripada merespon persaingan tarif layanan. Hasilnya kini bisa dirasakan, di mana di kuartal pertama tahun ini pendapatan XL Axiata tetap terus tumbuh secara YoY, dengan kontribusi pendapatan layanan data kini mencapai 96%. ”

Strategi XL Axiata

Hingga akhir Maret 2022, total jumlah BTS 2G dan 4G XL Axiata mencapai lebih dari 133 ribu unit dari sebelumnya 94 ribu di akhir Maret 2021, dengan BTS 4G meningkat menjadi lebih dari 83 ribu. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 460 kota/kabupaten. Dan selaras dengan program pemerintah untuk melakukan penutupan BTS 3G, maka perseroan juga berhasil melakukan penutupan BTS 3G lebih cepat dibandingkan operator lainnya, dimana di akhir Maret 2021 jumlah BTS 3G sebanyak 52 ribu hanya tersisa sebanyak 4.566 BTS di Maret 2022 ini dan diharapkan bisa dituntaskan semuanya di kuartal kedua 2022.
Terus meningkatnya kekuatan jaringan XL Axiata tersebut searah dengan tingkat penggunaan layanan data yang lebih tinggi oleh pelanggan. Selama periode 3 bulan pertama di 2022, trafik data XL Axiata meningkat pesat hingga naik 34% YoY dari 1.391 Petabyte menjadi 1.857 Petabyte. Hal ini juga selaras dengan meningkatnya pengalaman pelanggan yang lebih baik, karena adanya peningkatan User Throughput dan perbaikan Latency selama kuartal pertama tahun ini.
Akses internet yang lebih cepat berdampak positif pada pemakaian aplikasi digital, termasuk aplikasi milik perusahaan, yaitu “myXL” dan “Axisnet”. Pada kedua aplikasi yang antara lain menawarkan berbagai paket layanan dan juga sarana customer service kepada pelanggan tersebut, masing-masing mengalami peningkatan pengguna aktif bulanan sejak awal pandemi. Dengan demikian, peningkatan investasi yang telah XL Axiata implementasikan telah terbukti sangat mendukung peningkatan performa bisnis, terutama pada sisi efisiensi biaya serta peluang untuk meningkatkan penjualan produk.
Dian Siswarini Direktur XL Axiata
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini

Peluang di 2022

Ada sejumlah peluang positif di Industri Telekomunikasi Indonesia di tahun 2022 yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan performa ke depan. Peluang-peluang tersebut yakni pertama, pemulihan ekonomi diprediksi akan bisa terlaksana seiring dengan diprediksi akan meredanya Covid-19 pada tahun 2022, yang berarti pertumbuhan ekonomi siap untuk pulih lagi. Kedua, cara kerja digital, termasuk di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari masyarakat, akan menciptakan permintaan jangka panjang struktural untuk data.
Selanjutnya, adalah potensi peningkatan permintaan untuk layanan fixed broadband (FTTH) karena tuntutan bekerja dari rumah dan kerja secara hibrida. Kemudian juga terkait keberadaan Omnibus Law, di mana regulasi ini membawa peluang positif jangka panjang bagi industri melalui efisiensi capex dan opex untuk 5G serta manfaat lainnya.
XL Axiata melihat peluang pengembangan Layanan Konvergensi yang sangat luas di masa mendatang. Di satu sisi, layanan ini akan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan untuk produk yang bisa menghadirkan akses internet cepat dan stabil, bisa digunakan satu keluarga, serta memberikan banyak kemudahan dan manfaat tambahan, seperti akses ke layanan hiburan. Di sisi lain, secara bisnis, layanan konvergensi juga akan meminimalkan tingkat churn serta meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan akuisisi Linknet, hal ini akan sangat mendukung pengembangan bisnis konvergensi ke depannya.